PEMILU (Golput) ADALAH HAK BUKAN KEWAJIBAN

PEMILU (Golput) ADALAH HAK BUKAN KEWAJIBAN

Hukum golput tercermin dari Ratusan warga korban waduk Kedung Ombo yang sedang berdemo
di depan kantor DPRD dan Gubernur Jawa Tengah yang menuntut ganti rugi tanah mereka yang cuma dihargai kurang dari harga satu batang rokok, Rp 300 per meter. Bahkan ada sebagian warga yang belum menerima ganti rugi. Kemarahan yang ditahan selama 12 tahun membuat Parman, wakil masyarakat Kedung Ombo, berteriak di hadapan para wakil rakyat dan pejabat, jika pemerintah tetap tidak mengindahkannya, maka kami mengancam akan golput pada pemilu mendatang.Hal senada juga dikatakan Parjan, ketua Serikat Korbaan Kedung Ombo. Menurutnya tidak ada gunanya ikut pemilu, kalau wakil yang dipilihnya tidak dapat memperjuangkan aspirasi rakyat.
Istilah golput sendiri muncul menjelang pemilu 1971. Arief Budiman, Adnan Buyung Nasution, Marsilam Simanjutak termasuk diantaranya yang mengampanyekan golput, dan dianggap sebagai pelopornya. Mereka menyatakan bahwa golput bukan organisasi, melainkan gerakan kultural untuk memperjuangkan dan melindungi hak-hak asasi politik masyarakat.
Dalam kampanyenya mereka menyebarkan tanda gambar golput, bentuknya mirip dengan tanda gambar golkar yang berada dalam bidang segi lima, tapi warnanya putih tanpa lambang pohon beringin di tengahnya.
"All people have the right of self-determination. By virtue of the right they freely determine their political status,and freely pursue their economic, social and cultural development."
Itulah penggalan pasal yang terdapat dalam Vienna Declaration and Programme, International Covenant on Politics and Civilians Right, 16 Desember 1966. Jika mengacu pada suatu faham bahwa hak universal tiap orang tidak dapat dibatasi oleh kekuasaan dan negara, maka internsionalitas adalah jawaban yang baku tentang status politik tiap-tiap manusia
Sepanjang sejarah Pemilu di Indonesia, Tidak pernah ada yang dihukum karena menganjurkan Golput, Lha wong yang jelas2 melanggar Undang-Undang Pemilu seperti kampanye belum saatnya, manipulasi suara, menyuap orang untuk memilih, intimidasi dsb gak pernah dikenai sanksi hukum.


1 comments:

Anonymous said...

Menanggapi banyaknya nada-nada sumbang tentang keberadaan Everesta Media dengan harga recovery data yang agak mahal yaitu 5 juta. Ada pengalaman yang justru tidak masuk akal. Saya Ruli, tinggal di Serpong (BSD), 38 tahun. Karyawan salah satu Bank Swasta di Jakarta Barat. MOHON MAAF kalau tulisan ini bukan bermaksud menjelek-jelekan orang atau organisasi tertentu. Tapi untuk penyeimbang berita saja.

Ada suatu cerita. Boleh percaya boleh tidak. Tepatnya di awal Februari 2008 lalu, saya pernah menemukan masalah. Sore hari, laptop Toshiba saya tiba-tiba hang. Seperti biasanya saya segera matikan listriknya, lantas saya restart ulang. Biasanya mau lagi berjalan normal. Tetapi sekarang ini sepertinya lain, hanya tampilan ‘blue screen’ dengan tulisan bahasa aneh, agak sedikit bunyi aneh klak-kletek, dan saya pun tidak tahu artinya. Lantas saya copot hardisknya untuk di-copy ke PC, dengan memakai external case SATA ternyata sama saja & ada bunyi kletak-kletek.
Akhirnya, saya membawa ke beberapa tempat recovery data di daerah Harco Elektronik dan Mangga 2 Mall. Seperti biasa, saya menunggu beberapa hari. Tetapi saya tidak menegerti, ternyata mereka gagal menyelamatkan data saya dengan alasan bahwa kerusakannya adalah pada piringan/disk hardisk saya sudah parah (tergores). Saya pun mengambil harddisk SATA Seagate Momentus saya, dan mencoba merecover lagi ke beberapa tempat lain. Ternyata sama. Mereka gagal. Sama saja, terakhir saya coba lagi membawa ke jasa recovery data di bilangan Mall Ambasador, Jl.Setiabudi Sudirman, daerah Jakarta Barat juga, dan banyak tempat lain. Ternyata hasilnya sama saja. Padahal mereka juga mengaku-ngaku adalah master, ahlinya atau yang terbaik.

Entahlah saya hampir putus asa. Saya sudah bingung harus kemana lagi saya antar harddisk saya agar dapat diselamatkan data - data penting di dalamnya. Saya juga hampir putus asa. Akhirnya saya coba terus mencari di Internet, di salah satu situs iklan gratis tampa daftar, saya menemukan Everesta Media, salah satu jasa penyelamat data, situsnya www.everezta.com. Awalnya saya sempat ragu - ragu dengan sosok Everesta Media. Karena sebelumnya, saya sempat membaca beberapa tulisan-tulisan bernada sumbang tentang Everesta dari berbagai pihak! Mengatakan, bahwa tempat Everesta Media tidak meyakinkan sekali! Tetapi, saya coba untuk tidak mudah percaya langsung dengan tulisan mereka. Karena belum ada buktinya bagi saya! Ya. Coba-coba dululah siapa tahu lain apa yang banyak pihak propagandakan. Mungkin juga, sosok Everesta tidaklah seperti tulisan yang pernah saya baca. Di tengah keputus-asaan, karena Everesta juga saya pikir akan sama dengan yang lain sebelumnya. Awalnya iseng-iseng saja kalau saja mereka bisa. Saya coba -coba menelpon ke pihak Everesta Media. Ternyata, mereka meminta saya mengantarkan harddisk saya ke tempat mereka di daerah Lenteng Agung arah Depok. Akan tetapi kalau diambil oleh mereka, dikenakan biaya, yaitu untuk biaya pengecekan dan transportasi, yaitu sebesar tujuh puluh lima ribu rupiah dibayar di muka. Awalnya saya ragu-ragu dan ciriga. Akhirnya, dari pada repot - repot pikir saya, karena juga saya juga agak sibuk waktu itu. Saya meminta mereka segera datang mengambil harddisk tersebut untuk direcover ke kantor saya. Saya pun harus bersabar lagi menunggu jawaban dari pihak mereka.

Keesokan harinya saya ditelpon pihak mereka / Everesta Media, walau sempat tidak percaya. Mereka mengabarkan kepada saya, bahwa harddisk SATA saya dapat diselamatkan mereka, karena belum sempat dibongkar dalamnya. Katanya keberhasilan recovery data minimal 80% bukan 100%, juga waktunya agak lama minimal satu minggu, alasannya bahwa kerusakan harddisk saya tergolong sangat parah secara fisik (katanya ada sudah bunyi, head bacanya rusak, tidak terdetek BIOS lagi dan sudah banyak "bad sector area"). Mereka mengajukan biaya recovery data sebesar 5 juta rupiah. Jumlah yang sangat mengejutkan saya. Alangkah kagetnya saya! Saya tidak percaya!!! Mahal sekali! Mahal sekali mas!!!! Padahal tidak seperti di tempat - tempat lain yang pernah saya tanya, jauh lebih murah! Karena mahalnya saya bingung sekali, takut sekali telah ditipu Everesta Media! sempat saya akan membatalkan saja. Saya curiga juga takut ditipu oleh mereka (pihak Everesta).Karena terus penasaran di hati saya, saya coba lagi tawar harganya agar dapat lebih murah. "Jangan mahal-mahal.....!" Entahlah, mereka tetap keras kepala! Tetap saja, mereka (pihak Everesta Media (http://www.everezta.com) tidak mau agar biayanya lebih murah, alias tidak dapat ditawar lagi biayanya. Karena terpaksa juga & pasrah, mau tidak maulah! harus kemana lagi saya coba merecover data saya dengan harga jauh lebih murah, Sementara mereka belum tentu menjamin sanggup! Sebagaian besar mereka telah menyerah tak sanggup/ gagal. Akhirnya dengan terpaksa, saya menyetujui juga dengan biaya 5 juta rupiah secara tunai. Asalkan data-data saya benar - benar telah berhasil diselamatkan! Itu janji saya pada pihak Everesta Media.

Bingung dan sangat mencurigakan juga cara kerja Everesta Media seperti apa. Terpaksa harus menunggu lebih seminggu tampa ada kejelasan. Tak sabar, akhirnya setelah 8 hari, mereka (pihak Everesta Media) tiba-tiba menelpon lagi kepada saya, dan memberitahukan bahwa sudah selesai semua data saya diselamatkan, diminta saya segera membuka e-mail saya, karena laporan datanya sudah dikirim. Segera saya cek e-mail saya, ternyata benar data saya sudah ada semua. Diminta juga, saya segera menyiapkan pembayarannya mutlak secara tunai 5 juta rupiah. Saya tidak mau rugi dong! saya harus cek lagi lebih detail apakah benar - benar data saya sudah ada. Saya mencoba mengingat satu - persatu data - data penting saya, yang sebagian besar saya sudah tak ingat lagi satu persatu. Ternyata benar! Aneh, sangat tidak dapat dipercaya!!! mereka telah berhasil menyelamatkan data-data saya! Atau mungkin Everesta sedang kebetulan 'hoky' jadi dapat menyelamatkan data-data saya. Aneh! Mungkin saja....! Percaya tidak percaya! Tak perduli, walaupun banyak nada sumbang tentang Everesta lantaran tempatnya tidak meyakinkan yang masuk gang itu! Tak terkecuali photo-photo anak saya waktu lahir dulu.Sangat mahal bagi saya, biaya recovery datanya! tidak seperti di tempat-tempat lain yang pernah saya tanya. Walaupun, pertama-tama saya curiga takut ditipu pihak Everesta karena tempatnya tidak meyakinkan. Sebenarnya jujur dalam hati kecil saya, terpaksa harus puas juga dengan harga 5 juta rupiah. Saat ini, sangat tidak penting seperti apa tempat Everesta Media, siapa - siapa saja yang anggotanya, bagaimana cara kerja mereka, dan berapakah personil dari Everesta Media itu?! Justru yang terpenting bagi saya Everesta Media adalah lebih dan memiliki nilai tambah dari dari yang lain! Karena terbukti telah berhasil menyelamatkan data-data penting saya, bahkan yang sudah lama dihapus sekalipun. Sementara di tempat lain sudah gagal / menyerah.

Ruli, Serpong (8-1). Sekali lagi. Percaya atau tidak cerita. Terserah anda, jangan tuntut saya telah menipu anda di hari akhir kelak! Mau dianggap fiktip belaka silahkan. Terserah anda juga. Karena kebenaran cerita ini tidak akan pernah dibuktikan kebenarannya! Jangan tanya saya fiktip atau tidak. Hanya saja.Terima kasih kalau anda telah mau membacaya.

Post a Comment to PEMILU (Golput) ADALAH HAK BUKAN KEWAJIBAN

PLEASE LEAVE A COMMENT